1. Kapasitas
Anda
pasti sudah mengerti maksud dari kapasitas, yaitu banyaknya data yang
dapat ditampung dalam suatu harddisk. Misalkan anda membeli harddisk 80
GB, sebenarnya kapasitas tampung harrdisk itu tidak sepenuhnya 80 GB
(pada beberapa produk ditulis dengan tanda kira-kira / tilde à ~80 GB)
Sebenarnya kapasitas harddisknya itu adalah 80,000,000,000 bytesbila 1024 bytes = 1 KB, maka
80,000,000,000 bytes = 78,125,000 KBytes = 76,294 MBytes = 74.5 Gbytes
jadi kapasitas sebenarnya adalah 74.5 GB bukan 80 GB.
80,000,000,000 bytes = 78,125,000 KBytes = 76,294 MBytes = 74.5 Gbytes
jadi kapasitas sebenarnya adalah 74.5 GB bukan 80 GB.
Nah, ini juga mempengaruhi kecepatan harddisk anda. Andaikan buffer sebagai pintu masuk
data pada harddisk, semakin besar lebar pintunya, semakin cepat data
akan masuk. Pada umumnya, harddisk yang murah memiliki kapasitas buffer
yang kecil (2048 KB = 2 MB). Saat ini buffer pada harddisk ada 3
pilihan, yaitu 2 MB, 8 MB, dan 16 MB.
3. Kecepatan putar (rotation per minute / rpm)
Kecepatan
putar merupakan maksimal banyaknya putaran pada harddisk. Pada harddisk
dengan 5400 rpm berarti mampu berputar sebanyak 5400 kali dalam 1
menit. Pada umumnya harddisk standar kecepatannya 7200 rpm. Saat ini
kecepatan putar terdapat 2 macam, yaitu 7200 rpm dan 10000 rpm.
4. Interface
Pada
saat membeli, sesuaikan dengan motherboard anda, bila anda memiliki
banyak port SATA, sebaiknya anda menggunakan SATA. Perlu diketahui bahwa
SATA terdapat 2 macam, yaitu:
- SATA 1.5 Gbps (satuannya gigabits per second)
- SATA 3.0 Gbps
Secara teori,
SATA 1.5 Gbps memiliki kecepatan transfer hingga sekitar 150 MB/s (8
bits = 1 byte) dan SATA 3 Gbps memiliki kecepatan transfer hingga
sekitar 300 MB/s. Namun pada kenyataannya,
kecepatan cache (buffer) tidak seperti yang disebutkan pada teori.
Berdasarkan benchmark (uji coba), harddisk SATA 3 Gbps tercepat,
transfer cachenya hanya sebesar 201 MB/s. Apalagi kecepatan tulisnya,
hanya sekitar 70 MB/s. Tidak jauh berbeda dengan menggunakan IDE.
Tiap merk harddisk belum tentu memiliki fitur yang sama. Fungsinya pun juga tergantung dari chipset motherboard yang digunakan. Fitur tersebut antara lain dibahas di sini.
1. RAID
Fitur ini sudah mulai menjadi tren akhir-akhir ini, baca artikel "Sekilas Tentang RAID". RAID diperuntukkan bagi anda yang mengharapkan kecepatan harddisk anda agar tidak bottleneck (analogi sebuah leher pada botol, dimana lehernya -kecepatan harddisk- kecil/lambat, sedangkan isi botol -data yang akan ditransfer- besar)
Harddisk merupakan komponen yang kecepatannya paling pelan dari komponen PC anda, oleh karena itu, bila anda mengharapkan kecepatan, RAID 0 adalah solusinya. Fitur ini dapat diaktifkan pada BIOS.
2. Native Command Queueing (NCQ)
Dengan perkembangan harddisk sekarang hingga SATA 3Gbps, berhasil mengembangkan fitur baru ini. Sayangnya, TIDAK semua harddisk SATA 3Gbps terdapat fitur ini. Tidak semua merk harddisk juga memiliki fitur ini, seperti Western Digital.
Seperti yang anda lihat pada gambar di atas, bila ingin mengakses semua data yang letaknya berbeda-beda (disimbolkan dengan 1, 2, 3, dan 4), tanpa NCQ mengharuskan anda berputar beberapa kali hingga semua data terlewati. Dengan NCQ, anda cukup melakukan sedikit putaran, karena bisa mendeteksi data berikutnya yang terpendek, sehingga akan lebih cepat.
3. Mengaktifkan driver chipset motherboard
Untuk mengaktifkan driver chipset agar memaksimalkan kinerja harddisk, bisa mengaktifkannya dengan menginstall driver motherboard secara lengkap, selain itu juga mengaktifkannya dari BIOS. Lihatlah buku manual motherboard anda dan lihat jenis chipsetnya. Bila termasuk nVIDIA, anda cukup menginstall driver bawaan dari motherboard yaitu "nVIDIA IDE Driver" (driver ini ada pada chipset nForce 4). Bila anda menggunakan chipset Intel, anda dapat mengaktifkan fitur "AHCI (Advanced Host Controller Interface)" pada BIOS (pilihan AHCI ini ada pada chipset i965).
pemilihan
harddisk tidak hanya didasarkan pada performa saja, tetapi juga tingkat
kebisingan dan harga. Garansi juga berpengaruh, pada kasus ini garansi
harddisk Seagate dianggap 5 tahun meskipun pada kenyataan di Indonesia
hanya 3 tahun (di Indonesia, kotak harddisk tidak disertakan dalam
penjualan dan sudah dibuka oleh distributor, sehingga pada saat
distributor membuka kotak, garansi mulai berlaku 5 tahun. Semua
distributor Indonesia tidak mau ambil pusing dengan garansi 5 tahun itu
karena kotaknya sudah dibuka duluan, sehingga kesepakatan distributor
Indonesia bahwa untuk seagate dianggap garansinya 3 tahun saja -->
Ini sudah nasib, terima sajalah...).
0 komentar:
Posting Komentar